Thursday, September 15, 2011 | By: Luna Biru

Sebuah rindu

Berbalam rindu
dalam ingatan tentangmu
juga tentang kita
saat sebuah persahabatan lahir
pada usia seawal merah jambu.

Berjuta kalam
pernah tertera di lembar dada tinta
membisik rindu, lugu, sedih dan hiba
malah juga bahagia
dikongsi dalam setiap detik dan saat
hingga terawang di udara melewati gumpulan awan putih
sampai ke hujung khatulistiwa.
Kucarimu dalam tiap detik nafasku
dan bersamamu lah tiap detik itu berhenti.

Kini,
saat halaman muka buku mengganti bait puitis
yang pernah kita ciptakan,

tinta kita tak pernah lagi menari di atas kertas

jesteru itu membuat kita semakin jauh
anehkan kehidupan?
dekat selalu jauh
jauh selalu dekat.

Tak perlu penjelasan untuk semua itu barangkali
sedang kita adalah dua manusia dewasa
yang sudah punya batas waktu sendiri
Sungguh kumaklumi semua ini
Namun kadang rindu bergolek lesu
dalam mencari dakap mesra seorang sahabat
yang pernah menjadi sebahagian dari sesuatu
yang bernama hidupku

Ya. Aku rindu.
Benar-benar rindu.

0 comments:

Post a Comment