(Ini adalah sekisar program "Bah, Mari kita kasi mati aedes" yang dianjurkan oleh Pejabat Daerah, Jabatan Kesihatan dan PPD dengan kerjasama sekolah aku).
Syukurlah. Alhamdulillah.
Kejayaan program ini telah menjadikan aku semakin celik dalam menilai harga sebuah persahabatan serta nilai diri seseorang dalam menghadapi sesuatu keadaan. Apalagi yang bisa aku katakan di sini selain sebuah syukur yang teramat? Meski luka hatiku dihiris sikap segelintir manusia yang menangguk di air yang keruh. Tapi, bagai meludah ke langit, akhirnya air liur itu sebenarnya tidak ketimpa di mukaku, malah ke muka sendiri.
Sebenarnya dari awal lagi aku meragui keberkesananku untuk menjadi ketua dalam program ini. Manakan bisa seorang yang terlibat dalam mesyuarat yang paling penting dalam pendokumentasian standard pelajaran selama 4 hari berturut-turut, mampu melangsaikan tugas yang berat itu. Namun aku cuba segigih mungkin menggalas tugas itu kerana tidak ada yang sudi lagi memikulnya. Awal-awal lagi aku sudah memberikan sepenuh komitment dan melangsaikan segala urusanku sebelum aku bergerak pergi ke mesyuarat. Namun akhirnya, tujahan yang kuterima selepas itu sangat menyakitkan kepalaku. Aku hairan kenapa panggilan telefon tidak berhenti-henti berdering untuk bertanyakan segalanya padaku. Hinggakan aku tidak dapat menumpukan perhatianku pada mesyuarat, hinggakan aku disindir-sindir sebagai peserta paling pasif dan datang ke sana sekadar untuk menyukupkan korum.
Tujahan soalan demi soalan sangat memeningkan untuk kujawab. Ini antara soalan yang ditanya padaku:
"Cikgu, kenapa tak boleh pakai krayon? Syarat apa kau guna ni?"
"Boleh bagitau rasional kenapa tak boleh guna krayon?"
"Siapa yang meletakkan syarat macam ni, macam tu?"
"Di mana syarat pertandingan tu kau letakkan?'
"Di mana borang pertandingan?"
Dan macam-macam lagi...
Dan, aku pula tak tahu kepada siapa untuk kusorong soalan itu untuk mencari jawapan. Menelefon ketua yang lebih bertanggungjawab pada program ini hanya membuang masa. Dia sudah meletakkan telefon sebelum soalan habis kutanya. Jauh di sudut hati, aku hanya berharap agar AJK pelaksana dan pemimpinku sudah melaksanakan tugas mereka, sekurang-kurangnya menyediakan tempat untuk peserta pertandingan.
Malangnya, tiba pada hari yang dijadualkan, semua itu tiada. Awal pagi lagi aku sudah menerima panggilan demi panggilan telefon untuk soalan yang pelbagai bentuknya, bahkan rungutan yang bermacam lagunya. Penat dan sakit kepalaku masih belum hilang sejak semalam, ditambah demam yang mula bermanja-manja di badan. Akhirnya bila sampai di sekolah, yang kuterima adalah muka-muka yang mencebir dan menyindir, seolah aku langsung tidak menjalankan tugasku sama sekali.
Ya. Aku tahu. Kalaulah aku datang lebih awal, masalah ini mungkin tidak akan berlaku. Tapi sungguh, aku tak mampu menahan sakit di kepalaku, meski alasan itu terlalu klise malah tipikal. Seharusnya lagi, masalah yang datang itu tidak sepatutnya wujud sama sekali kalau sejak kelmarin semuanya sudah dibereskan dan dipantau dengan betul. Bertanya padaku tentang syarat dan peraturan adalah tidak masuk akal sama sekali kerana aku sendiri tidak pernah melihat surat pelantikan jawatanku. Sedangkan borang penyertaan pun tak pernah ku lihat, apalagi syarat penyertaan. Aku baru melihat surat rasmi yang merujuk atas namaku pada hari tersebut, itupun diberi oleh rakan kerjaku.
Sikap SEGELINTIR (i do mean segelintir, bukan semua ok!) rakan kerja juga semakin memburukkan keadaan. Kisahku tak mampu melangsaikan tugas dengan baik dijaja kesana sini. Benarkah aku tak melakasanakan tugasku? Rasanya dari awal lagi AJK pelaksana sudah diberikan tugasan masing-masing. Ada pula yang menangguk di air yang keruh. Di depan menjadi hero konon penyelamat keadaan tapi di belakang sebenarnya bagai gunting dalam lipatan. Salah aku kah semua kekeruhan itu berlaku? Kalau benar salahku, aku sanggup mempertanggungjawabkannya. Besok, aku akan bawa hal ini ke PPD dan sekaligus ke DO. Aku sudah bosan diterjah pembulian yang bergila babi ini. Besok, aku sendiri mahu bertanya kepada pihak yang bertanggungjawab;
-kemana hadiah saguhati yang dijanjikan kepada 4 peserta?
-kenapa sehelai sijil pun tak diberikan kepada sesiapa?
-kenapa syarat diletakkan tanpa rasional?
-siapa pula yang bertanggungjawab pada semua kekeruhan itu?
Ya. Tunggulah aku beraksi. Takkan mungkin kubiar maruahku dijatuhkan sebegitu rupa. Kepada yang sudi meluangkan masa menjatuhkan maruahku, aku ucapkan terima kasih banyak-banyak. Aku ok ja ba. Masih teguh seperti selalu. Tapi tunggulah pembalasanku. Dan waktu itu, kau lihatlah, adakah kau seteguh aku menghadapi malu yang teramat sangat.
Aku tahu kamu membaca ini. Dan, bersedialah.
Kembalikan aku ke laut
Pages
Cari di sini
IKLAN
Followers
Ikuti di Facebook
Labels
- badai banyu biru (1)
- Bola baling (9)
- cerpen (13)
- Cuti-Cuti Malaysiaku (92)
- Diary Bisnes aku (4)
- Diary Teacher Zue (299)
- Filem (45)
- hiburan (24)
- Hidup aku (247)
- info kesihatan (15)
- KSP (6)
- lunabiru (1)
- makanan yum yum (16)
- malangang (8)
- My Family (204)
- My Journal (39)
- My photography shot (18)
- Novel (8)
- Papar (12)
- Papar event (1)
- Persahabatan (67)
- puisi (95)
- rambling 2021 (1)
- sekadar renungan (61)
Total Pageviews
Popular Posts
-
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN 1 1. GELANGGANG PERMAINAN 1.1 Gelanggang permainan berbentuk empat segi tepat berukuran 40 m panjang dan 20 ...
-
Entry kali ni aku nak bawa isu SUMANDAK Sabah yang terkenal dengan kejelitaan,kemanjaan dan keseksiannya. Sumandak @ Tondu adalah bahas...
-
MAKSAK MEDIC CARE - SKIM PENGURUSAN KESIHATAN UNTUK ANGGOTA-ANG GOTA KERAJAAN DAN BADAN-BADAN BERKANUN. Kelmarin sekolah kami dikunjun...
-
"Hidup jangan menongkat langit, kelak tongkatmu patah, baru kau tahu langit tinggi rendah. Baru kau tahu apa rasanya hidup dihempap la...
-
Hari ni aku ambil MC sebab tak tahan dengan kesakitan mata yang sudah melampau2 tahap kemampuanku ni. Sebenarnya, sakit ni bermula sejak har...
-
Tanpa ulasan. Sebab aku dah penat nak berfikir untuk menghurai kenapa kurasa filem ini sangat berbaloi. Tanpa menurut urutan tahun kerana a...
-
Inilah dia homestay Mak Usu aku yang terletak di Felda Sahabat, Lahad Datu. Kalau korang berpeluang untuk ke sini dan tiada penginapan, bol...
-
Kami meneruskan perjalanan menuju ke destinasi di Taman Pertanian, Tenom, Sabah. Taman ini terletak di Kg. Lagud Seberang, Tenom sejauh 1...
-
Kepada penggemar siri cerita seram, tentunya tidak akan melepaskan peluang untuk menonton aksi drama yang menggegarkan bola roma ini. Ia aka...
-
21 Dis 2011 (Rabu) Hari ke 7 Hari ni hari terakhir kunjungan kami di Tawau. Lepas ni kami akan bergerak ke Semporna pula untuk meneruskan ...
Powered by Blogger.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
- Luna Biru
- Cari aku di neverland saat sang peri dan Peter Pan berterbangan di langgit jingga menuju ke bulan. Cari senyumku di bibir pantai saat senja nampak sempurna menanti mentari ungu hitam. Tunggu warkahku yang kutitip di botol kaca menuju hatimu, mengetuk mimpimu.
Blog Archive
-
▼
2011
(577)
-
▼
September
(73)
- Hidup adalah pilihan
- Mencintaiku
- Hidup yang masing-masing
- Saat hati menangis
- Silap percaturan neh!!
- Manis-Manis Resort & Spa, Papar, Sabah
- Susulan sebuah refleksi
- Bah. mari kita bunuh aedes
- Wira aeroback SE aku
- Kursus Digital Story Telling anjuran PKG,Papar (PS...
- Refleksi diri : Program Bah Mari kita kasi mati Aedes
- Majlis penutupan Mesyuarat DS
- Anak buah aku yang comel
- Kisah aku dengan si seniman
- Azizul Hakim
- Majlis penutupan Mesyuarat DS
- Pertemuan dengan seniman seniwati Jalan Ampas
- Sebuah pertemuan dengan Seniman Kassim Masdor
- Babra...
- Pak Aziz Sattar di Tang Dynasty Hotel
- Empati untuk sahabatku
- Sebuah Kehilangan
- Kerja baru
- Kecil hati
- Selamat malam....
- Minggu-minggu yang padat
- Syawal ntah ke berapa? Connie Husny
- Cari tukang ikut
- Lady Driver
- Salah siapa?
- Upin & Ipinku
- Sabrina...sebuah segara
- Cinta sepenggal usia muda
- Sebuah rindu
- Sendu
- Celebrating Umi's Birthday
- While waiting you
- Kisah kawan aku 2
- Catatan seorang rakan 2
- Grown ups from my view
- Aku dan jeans biruku
- Catatan seorang rakan
- Aku dan hidupku
- Pertemuan selepas 19 tahun II
- Rindu padanya
- Sambutan raya kelas 2 Intelek
- Pertemuan selepas 19 tahun
- Aku ketagih graphic novel
- Syawal ke- 10
- Sekeping kad raya berharga
- Kateringku 2
- Beli lemang
- Jamuan 4 Intelek & 3 Intelek
- JAMUAN RAYA 4 CEMERLANNG & 5 INTELEK
- Syawal ke-5
- Sambutan raya kelas 5 Cemerlang
- Syawal ke-8
- Main bunga api lagi!
- Jalan-jalan menghabiskan duit
- ellianto memang best!
- Tahniah buat Melati
- Sehelai mukasurat yang hilang 2
- Sebuah rasa aku
- Jom tengok wayang HANTU BONCENG
- Isteri pemalas wajarkah dicerai?
- Syawal ke-4
- Pertemuan dengan si pencakar rasa
- Syawal ke-3
- Anak di Dunia Gajet
- Rasuk
- Balik Lahad Datu
- Harapanku berakhir di sini....titik.
- Serangan keluarga Dusun
-
▼
September
(73)
0 comments:
Post a Comment