Hari ini 4 Ogos....
Ada sesuatu di masa silam tentang tarikh ini. Sesuatu yang mengajar aku tentang makna sebuah cinta. Ia adalah sebuah hari yang telah derasnya mengubah seorang remaja nakal kepada seorang gadis yang begitu berambisi tentang cinta. Ya. Tarikh itulah...kira-kira 15 tahun lalu aku nekad menyerah perawan kasihku pada seorang jejaka yang telah merampas waras hidupku...Tidak pernah terfikir di benakku bahawa aku akan sebegitu nekad memaling harga diriku dan meletakkannya pada sekeping sampul surat agar rasa itu sampai terus ke jantung si pencuri hati.
Lalu itulah permulaannya.
Hingga kemudiannya membawa kepada sebuah perhubungan yang mengeratkan sebuah rasa yang lebih mendalam. Intim. Terlalu! Bagai nadi yang sukar berhenti berdenyut, bagai aliran listrik yang tak pernah berhenti mengalir, bagai aura yang menyejat antara bercak sebuah asmara. Bohonglah kalau aku tak merasa ghairah pada dunia baru yang sudah seharusnya basi dalam hidupku. Kukira itulah destinasi akhir hidupku. Suatu titik pencarian yang telah kucari selama ini dalam sebuah penghijrahan cinta monyet bersama sederetan perjaka yang pernah hadir dalam hidupku.
Tapi nyatanya aku sedar bahawa cinta bukanlah segalanya pada ketetapan sebuah perhubungan yang bergelar kekasih. Ada lagi suatu ruang kosong yang perlu diisi selain rasa kasih. Kesetiaan, pengabdian dan sumpah mati pun tak kan mampu mengatasi nilai kosong itu. Ia dipanggil serasi. Ya. Akhirnya aku sedar bahawa keserasian antara pasangan uda dan dara itu adalah ciri bungsu yang sebenarnya punya impak besar dalam seutas perhubungan. Kita mungkin boleh setia dengan cinta, rela berkorban demi cinta. Tapi kita sukar untuk bahagia tanpa merasa serasi dengan pasangan kita. Kekok. Itulah perasaannya. Hingga lahirlah rasa naif dan minder yang berulang kali cuba dibunuh namun hidup lagi saat mata bertentang.
Mungkin akulah manusia yang paling tidak waras kalau akhirnya kuputuskan hubungan itu setelah gagal menguasai piawai serasi seperi yang telah aku tetapkan. Alasan itu terlalu kecil barangkali, atau terlalu gila, bahkan sama sekali tidak masuk akal. Namun bagiku serasi itu penting sekali meski keserasian tidak menjamin wujudnya cinta dalam sesuatu perhubungan. Tapi seandainya kita bisa memilih, pasti kita memilih keduanya,kan? Mustahil aku tidak bisa mencari kedua bahagian itu dalam diri seorang lelaki di bumi Tuhan yang maha luas ini.
Aku masih ingat betapa terlukanya aku saat itu. Menangis bagai puteri kecil yang kehilangan bola di dalam perigi. Mujur saja tidak ada kodok yang menyelamatkan bolaku lalu aku jatuh cinta sama kodok itu. Perih hatiku saat itu hingga aku tidak pernah terfikir bahawa aku akan bisa jatuh cinta lagi. Si perjaka berbintang leo itu pula hilang entah ke mana membawa sepotong hatiku pergi hingga berlubang hatiku menangisi onar yang ku cipta sendiri.
Namun, Tuhan telah mengukir sesuatu yang lebih baik dari imajinasiku. Bagai Adam dan Hawa yang terpisah dan bertemu kembali di Arafah, maka DIA telah mencantumkan dua bahagian yang terkoyak itu pada seorang lelaki yang entah bila muncul dalam hidupku. Akhirnya, pada tarikh yang sama, setahun selepas peristiwa itu, aku jatuh cinta lagi pada lelaki yang di dalamnya ada cinta dan serasi. Aneh sungguh perjalanan yang diukir Tuhan dalam Loh Mahfuznya. Kukira aku bakal menjadi manusia yang bakal dikutuk kerana menghancurkan hati manusia lain kerana sebuah alasan sepele. Atau, mungkin lelaki itu sudah memaafkan aku kerana akhirnya dia sendiri memaklumi bahawa alasanku sememangnya benar sekali.
Kini, cinta dan serasi sudah bertakhta dalam tiara cinta sebuah perhubungan yang telah terikat dalam waadat bersaksikan rasul dan wali. Alhamdulillah...aku telah menemukan keramat jiwaku dalam pencarian yang begitu sekejap Tuhan berikan namun penuh dengan sengketa yang menyakitkan. Lalu hari ini di sinilah aku...bertafakur dalam meditasi dalam sendu 4 Ogos yang saban tahun kurai dalam syukur.
Syukurlah aku masih hidup untuk mengenang betapa indahnya tarikh ini....
Kembalikan aku ke laut
Pages
Cari di sini
IKLAN
Followers
Ikuti di Facebook
Labels
- badai banyu biru (1)
- Bola baling (9)
- cerpen (13)
- Cuti-Cuti Malaysiaku (92)
- Diary Bisnes aku (4)
- Diary Teacher Zue (299)
- Filem (45)
- hiburan (24)
- Hidup aku (247)
- info kesihatan (15)
- KSP (6)
- lunabiru (1)
- makanan yum yum (16)
- malangang (8)
- My Family (204)
- My Journal (39)
- My photography shot (18)
- Novel (8)
- Papar (12)
- Papar event (1)
- Persahabatan (67)
- puisi (95)
- rambling 2021 (1)
- sekadar renungan (61)
Total Pageviews
Popular Posts
-
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN 1 1. GELANGGANG PERMAINAN 1.1 Gelanggang permainan berbentuk empat segi tepat berukuran 40 m panjang dan 20 ...
-
Entry kali ni aku nak bawa isu SUMANDAK Sabah yang terkenal dengan kejelitaan,kemanjaan dan keseksiannya. Sumandak @ Tondu adalah bahas...
-
MAKSAK MEDIC CARE - SKIM PENGURUSAN KESIHATAN UNTUK ANGGOTA-ANG GOTA KERAJAAN DAN BADAN-BADAN BERKANUN. Kelmarin sekolah kami dikunjun...
-
"Hidup jangan menongkat langit, kelak tongkatmu patah, baru kau tahu langit tinggi rendah. Baru kau tahu apa rasanya hidup dihempap la...
-
Hari ni aku ambil MC sebab tak tahan dengan kesakitan mata yang sudah melampau2 tahap kemampuanku ni. Sebenarnya, sakit ni bermula sejak har...
-
Tanpa ulasan. Sebab aku dah penat nak berfikir untuk menghurai kenapa kurasa filem ini sangat berbaloi. Tanpa menurut urutan tahun kerana a...
-
Inilah dia homestay Mak Usu aku yang terletak di Felda Sahabat, Lahad Datu. Kalau korang berpeluang untuk ke sini dan tiada penginapan, bol...
-
Kami meneruskan perjalanan menuju ke destinasi di Taman Pertanian, Tenom, Sabah. Taman ini terletak di Kg. Lagud Seberang, Tenom sejauh 1...
-
Kepada penggemar siri cerita seram, tentunya tidak akan melepaskan peluang untuk menonton aksi drama yang menggegarkan bola roma ini. Ia aka...
-
21 Dis 2011 (Rabu) Hari ke 7 Hari ni hari terakhir kunjungan kami di Tawau. Lepas ni kami akan bergerak ke Semporna pula untuk meneruskan ...
Powered by Blogger.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
- Luna Biru
- Cari aku di neverland saat sang peri dan Peter Pan berterbangan di langgit jingga menuju ke bulan. Cari senyumku di bibir pantai saat senja nampak sempurna menanti mentari ungu hitam. Tunggu warkahku yang kutitip di botol kaca menuju hatimu, mengetuk mimpimu.
Blog Archive
-
▼
2011
(577)
-
▼
August
(48)
- Girlfriends
- Kriteria pilihan
- Suami seorang rakan
- Cucu Abol Hassan
- Key-in SAPS
- Anak-anak dah besar
- Malam terakhir sebuah harapan
- Jangan tunjuk kepala sendiri
- Syawal dulu dan kini
- Syawal kami
- 29 Ramadhan...persiapan akhir
- Aku punya kehidupan?
- Rezeki raya tahun ni
- Sebuah pentengkaran
- Kaunter pembayaran zakat
- Topeng haiwan
- Persiapan menjelang pemantuan PPDa peringkat negeri
- Insiden si Abe
- Sebuah pengorbanan sang ayah
- Sungkai with kidz
- Shopping-Shopping weh!
- Persahabatan selebar daun kelor
- Majlis Nuzul Quran
- Biskut raya edisi Luna Biru
- Main bunga api
- SONY NEX 3
- DELL inspiron
- Update terkini aku
- Kenduri arwah nendaku...
- Kateringku
- Jelaga
- Kuih oh kuih
- Sehelai mukasurat yang hilang
- Menu sungkai hari ke9 Ramadhan
- Menu sungkai hari ke8 Ramadhan
- Cuaca panas gila di Sabah
- Jelapang Kasih
- Menu sungkai hari ke7 Ramadhan
- Rezeki anak-anak
- Egoku
- Sebuah kisah di 4 Ogos...
- Menu sungkai hari ke4 Ramadhan
- Nikmat melukaimu
- Variasi tart versi Luna Biru
- Resipi Cheese Cake versi Luna Biru
- Menu sungkai hari ke3 Ramadhan
- Ramadhan dan kisah kita I
- Menu sungkai hari ke2 Ramadhan
-
▼
August
(48)
0 comments:
Post a Comment