Apa yang diharapkannya?
Aku balas yang aku juga rindukan dia? Atau mau disepok oleh aku dengan maki hamun? Atau mau diincar oleh suami aku yang berdarah Murut tulen tu? Kenapa begitu berani mengajak aku berkomplot dalam satu siri curang? Ataukah ia cuma satu betting untuk test market samada aku mahu atau tidak diajak berselingkuh?
Oh, come onlah you guyz...
Kita adalah dua manusia dewasa yang seharusnya sudah matang menilai mana wajar mana tidak. Mungkin itu permainan kamu. Tapi maaf, bukan aku. Aku sudah bosan bersabar dan berlagak pro bila menghadapi benda-benda bangang macam ni. Kali ni, boleh tak kalau aku keluarkan saja maki hamun dan sumpah seranah aku supaya orang-orang macam ni segera sedar diri? Look at you! Apa hebatnya kau sampai kau merasa lebih baik dari Azmiku?
Mungkin aku nampak sosial dan agak terbuka dalam pergaulan. Tapi itu bukan bermakna aku menghalalkan perselingkuhan nyata. Bayangkan saja suamiku melakukan itu padaku, pasti aku akan jadi marah sekali. Jadi, mana mungkinlah aku akan melakukan hal yang sama. Hidup ini macam karma, meskipun karma bukan kepercayaan kita. Tapi hakikatnya, tiada satupun yang akan terlepas dari pengetahuan Allah. Dan itu adalah perjanjianNya.
0 comments:
Post a Comment