Kalau Ikal dan Arai hidup bersandarkan mimpi, maka aku hidup atas dasar percaya. Aku tak punya mimpi sebesar mereka. Bahkan aku tak pernah diajak untuk bermimpi. Mimpi dan impian di tanah kita adalah sinonim pada Mat Jenin. Kalau Ikal dan Arai terlahir di Malaysia, sudah pastilah mereka memadamkan mimpi ke Paris kerana jera diketawakan. Atau bahkan dimarahi. Bersyukurlah mereka lahir di Pulau Belitung. Dididik pula oleh kemiskinan dan guru2 Muhamadiyyah dan Falsafah yang percaya pada keajaiban mimpi.
Dan aku,
Aku tak punya masa kecil sehebat mereka. Aku tak kenal makna derita meskipun kemiskinan tetap jadi rencah kehidupan kami. Bermimpi dan punya impian bukanlah jalan hidup yang biasa dijalani di sini. Hidup kita sudah sejak awal ditentukan oleh orang tua. Kita hanya dipaksa memeras otak untuk mencari cita2. Dan itupun ditanya setahun sekali saat mahu mengisi ruang di fail peribadi.
Jauh menyimpang dari Ikal dan Arai, hidupku cuma punya percaya. Percaya bahawa suatu hari aku bisa mengubah dunia. Idea gila itu datangnya bermula dari arwah nenek. Dia percaya bahawa akulah makhluk yang dicipta penuh istimewa oleh Allah yang mampu menakluki dan membawa perubahan dalam mana2 manusia yang aku dekati. Lalu dia percaya bahawa bidang guru adalah yang terbaik untuk manusia istimewa macam aku. Idea gila itu disambut baik oleh abah yang juga menerapkan kepercayaan yang sama dalam hidupku. Tahun2 silih berganti, guru2ku juga memberikan kepercayaan itu padaku. Aku berusaha keras untuk membuktikan bahawa mereka semua salah. Aku bukanlah pendeta pembawa keajaiban itu. Bagaimana mungkin aku adalah pemegang tongkat sakti sedangkan aku sendiri kurang mempercayai diriku?
Setelah aku mengenali abang, tukang percayaku sudah bertambah satu orang. Dia peminat nombor satu, penyokong ulung, penyorak yang tak pernah lelah bahkan mentor yang sentiasa cuba membuat aku percaya bahawa mereka benar. Kepercayaan itu sangat menakutkan aku meskipun jauh di sudut hati aku mengharap ia benar.
Ikal dan Arai adalah pejuang mimpi yang berani. Alangkah baiknya kalau aku mampu setanding mereka. Tapi aku tak punya mimpi. Aku bahkan tak punya cita2. Aku hanya ada percaya. Percaya yang aku tak tahu untuk apa.
Kembalikan aku ke laut
Pages
Cari di sini
IKLAN
Followers
Ikuti di Facebook
Labels
- badai banyu biru (1)
- Bola baling (9)
- cerpen (13)
- Cuti-Cuti Malaysiaku (92)
- Diary Bisnes aku (4)
- Diary Teacher Zue (299)
- Filem (45)
- hiburan (24)
- Hidup aku (247)
- info kesihatan (15)
- KSP (6)
- lunabiru (1)
- makanan yum yum (16)
- malangang (8)
- My Family (204)
- My Journal (39)
- My photography shot (18)
- Novel (8)
- Papar (12)
- Papar event (1)
- Persahabatan (67)
- puisi (95)
- rambling 2021 (1)
- sekadar renungan (61)
Total Pageviews
Popular Posts
-
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN 1 1. GELANGGANG PERMAINAN 1.1 Gelanggang permainan berbentuk empat segi tepat berukuran 40 m panjang dan 20 ...
-
Entry kali ni aku nak bawa isu SUMANDAK Sabah yang terkenal dengan kejelitaan,kemanjaan dan keseksiannya. Sumandak @ Tondu adalah bahas...
-
MAKSAK MEDIC CARE - SKIM PENGURUSAN KESIHATAN UNTUK ANGGOTA-ANG GOTA KERAJAAN DAN BADAN-BADAN BERKANUN. Kelmarin sekolah kami dikunjun...
-
"Hidup jangan menongkat langit, kelak tongkatmu patah, baru kau tahu langit tinggi rendah. Baru kau tahu apa rasanya hidup dihempap la...
-
Tanpa ulasan. Sebab aku dah penat nak berfikir untuk menghurai kenapa kurasa filem ini sangat berbaloi. Tanpa menurut urutan tahun kerana a...
-
Hari ni aku ambil MC sebab tak tahan dengan kesakitan mata yang sudah melampau2 tahap kemampuanku ni. Sebenarnya, sakit ni bermula sejak har...
-
Inilah dia homestay Mak Usu aku yang terletak di Felda Sahabat, Lahad Datu. Kalau korang berpeluang untuk ke sini dan tiada penginapan, bol...
-
Kami meneruskan perjalanan menuju ke destinasi di Taman Pertanian, Tenom, Sabah. Taman ini terletak di Kg. Lagud Seberang, Tenom sejauh 1...
-
Kepada penggemar siri cerita seram, tentunya tidak akan melepaskan peluang untuk menonton aksi drama yang menggegarkan bola roma ini. Ia aka...
-
21 Dis 2011 (Rabu) Hari ke 7 Hari ni hari terakhir kunjungan kami di Tawau. Lepas ni kami akan bergerak ke Semporna pula untuk meneruskan ...
Powered by Blogger.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
- Luna Biru
- Cari aku di neverland saat sang peri dan Peter Pan berterbangan di langgit jingga menuju ke bulan. Cari senyumku di bibir pantai saat senja nampak sempurna menanti mentari ungu hitam. Tunggu warkahku yang kutitip di botol kaca menuju hatimu, mengetuk mimpimu.
Blog Archive
-
▼
2013
(257)
-
▼
November
(35)
- Pantai Manis, Papar
- We are sixteenth
- kalau saja suprise mungil itu berlaku...
- Saat kau depani kemelut
- berburuk sangka itu menghitamkan hati
- Saat dia genggam tanganku
- bila kau selalu betul
- berputus asa adalah tragedi terburuk dalam hidup m...
- Noctural
- Nilai budi
- Fly-Fly Anies
- tanpa tajuk
- Karma itu tertulis buat kita
- biarkan aku menulis
- Ikal, Arai dan aku
- ruas nasibnya
- mimpi bahagia
- Antara GSU dan JERIS
- Mizan dan konvonya
- Anies, SRU dan ustazah Jamilah
- Abe dan UPSR
- hampeh
- Mimpi MAPEC
- Sumbu, lilin dan api
- ...
- Keterbatasan diri
- Venezuela vs Melaka
- Keprihatinan Atie
- ...aku...
- Miracle Mizan
- Mizan (hari ke-4)
- Mizan (hari ke-3) episod 2
- Mizan (hari ke-3) episod 1
- Potassium vs Demam Viral
- Ke mana hilangnya potasium?
-
▼
November
(35)
0 comments:
Post a Comment