Arakian kisahnya pada si sapi yang sudah semput sebab terlebih mendabik dada. Kasihan si sapi. Takut pula aku karang kena sakit jantung sebab balik-balik tampar dada sendiri sebab telampau riak. Dan aku, si lembu bangang yang cuma terkebil-kebil tengok orang lain ucap terima kasih pada sapi sebab bagi dorang susu. Woi! Itu susu akulah! Tapi tiada orang mau percaya aku. Kenapa? Sebab aku lembu. Lembu kan bangang. Habis tu, sapi pandai sangat kah? Sebodoh2 lembu, susunya dapat pandaikan banyak manusia, berjaya lahirkan ramai cendikiawan. Mungkin sebab sapi lebih hensem dari lembu?
Ntahlah.
Salah di mata kalau tak nampak.
Salah tafsiran kalau tak dinilai....
0 comments:
Post a Comment