Barangkali saja kompasku cicir di lumur waktu yang hingar. Meskipun hingar tapi aku masih terasa kerdil dan sepi. Kosong. Lalu kosong itu membuang aku ke laut rasa yang hampa.
Kalau benar kompasku hilang, kenapa angin tak memandu aku pulang? Mentari pun menyisih di balik awan hingga bulanku suram warna. Aku tak melihat bayangku lagi. Masih wujudkah aku sedang kakiku terpacak di atas tanah?
Ke mana aku?
0 comments:
Post a Comment