Monday, June 4, 2012 | By: Luna Biru

Sebuah Hari Ungu


Ia adalah sebuah hari yang ungu. Seungu hatiku yang rindu pada waktu. Jenuh kutunggu waktu itu mendekat namun tiap detik ia malah rakus menjauh. Kesalkah aku pada sebuah kalbu yang telah kuluka? Ataukah lukaku sendiri tidak bermakna apa-apa lantaran ikatan adat dan sumpah yang melingkar hidupku sepanjang usia? 

Bukan dendam menjadi taruhan. Hanya kebenaran. 

Sebuah kebenaran. 

Berikanlah aku kebenaran itu, maka kan kucium kembali kedua tanganmu. 

0 comments:

Post a Comment