Thursday, January 19, 2012 | By: Luna Biru

Merindui bulan


Semalam ada pesta di bulan.
Aku terdengar suaramu ketawa riang
keletek bagai anak kecil dengan bocah lucu.
Oh, kau pasti sedang senang
Matamu berpijar kemilau bintang
hingga kejora jadi malu padamu.

Kapan kali terakhir kulihat kau sesenang itu?

Dulu? Saat kita duduk di pantai dengan kaki di gigi air?
Atau saat kita menyaksi dunia bertemu di kaki horizon dan dada langit?
Atau saat kita menyusun janji pada batu di titi dermaga?
Ataukah saat tangan kita bersulam antara rindu dan dendam?

Maaf. Aku gagal mengingat satu apa pun.
Nyatanya, aku tak pernah melihatmu sebahagia hari ini.
Izinkan kurakam tawamu biar jadi lagu peneman tidurku
Izinkan kupinjam kemilaumu biar jadi penerang malam gelapku
Izinkan kutanya Tuhan kalau aku masih bisa ke bulan
menjenguk wajahmu dalam senyap seorang perindu.

0 comments:

Post a Comment