Berebut sunyi,
dalam altar bumiku yang sedih
bagai pohon tua yang renta
hampa cahaya
melata bagai unggas yang
terlupa lagu.
Menyempit sepi,
kering bagai ranting tua yang reput
daunku hilang warna
entahkan hijau entahkan biru
bunga pun hilang wangi
bumiku lupa berputar
mimpiku lupa pulang.
Kenapa?
Kemarau di tanah seberang
mengalir raksa sampai ke sini.
Oh, rupanya pohonku
sudah lupa meneduh
kerna sudah sering berteduh
di bumbung langit yang lain.
0 comments:
Post a Comment