membawa sepotong hatiku yang runyam-lusuh
hingga tak tersaki baki yang tinggal
kecuali seraut wajahmu yang kupinjam mengalas bantal
dan sepotong kenangan tentang kita yang tak pernah pudar.
Aduhai waktu...
Bilakah kau akan mengembalikan pemilik wajah dan kenangan itu
kepadaku lagi?
Rindu yang tertuang ini seakan tak pernah habisnya menguras
jiwa dan resahku.
Mimpi tentangnya hanyalah sepenggal dusta yang melenakan.
Sedang kompasku sudah kehilangan arah menemukan jalan menuju hatinya.
Kembalikanlah hatiku supaya dapat kupulangkan wajah dan memori tentangmu...
@Luna Biru
0 comments:
Post a Comment