Friday, May 13, 2011 | By: Luna Biru

Selamat Ulang Tahun, Abang....(ucapan yang tertangguh)


12 Mei, 2011, Khamis, maka genaplah usia abang 34 tahun. Alhamdulillah...

Sengaja kutangguhkan entry ini kerana aku menduga aku akan dapat menyediakan majlis kecil untuknya hari ini. Tapi kemudiannya, semuanya serba tak menjadi. Ah, kacau. Kita cuma merancang, Tuhan yang menentukan. Selain itu, mood dan masa orang juga satu ketentuan kepada sesuatu perancangan itu. Aku tersepit di antara keduanya. Lalu akhirnya segalanya pun berlalu begitu sahaja....

Kesal itu berlarutan menyentap sebuah rasa seorang aku.

Lalu kutulis puisi ini untuknya di sebuah kelam malam yang sempit dan kering...


Aku, si rusuk kiri. 

Dia, cintaku.
Yang rusuk kirinya kupinjam satu,
hingga menjadi aku,
seorang suri,
seorang ibu,
seorang bidadari.
Syurga dan nerakaku di telapak kakinya.


Dia, kekasihku.
Bernafaslah di sisiku,
berdenyutlah di dalam aku,
menyelamlah di dasar aku;
sumpahkan ku bahagiakan dia saat 
embun pertama jatuh ke bumi,
atau hingga mentari sejengkal di kaki langit.


Kerna aku si rusuk kiri,
tercipta bukan di kaki untuk di alasi,
bukan jua dari kepala untuk dijunjungi,
tapi dekat dengan lengan untuk dilindungi,
dekat dengan hati untuk dicintai. 


Selamat Ulang Tahun,abang...



Kerna aku rusuk kirimu yang bengkok,
jangan kau luruskan nanti patah.
Jangan kau biarkan nanti makin salah.









Daripada Abu Hurairah r.a. berkata: “Telah bersabda Rasulullah s.a.w. jagalah kaum wanita (dengan baik), sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk dan sesungguhnya yang paling bengkok dari tulang rusuk itu adalah yang teratas, maka jikalau engkau berusaha meluruskannya engkau akan mematahkannya dan jika engkau biarkannya ia akan kekal bengkok, maka jagalah kaum wanita (dengan baik)”.



Juga kupanjatkan doa ini ke hadrat Ilahi, mohon diperkenan sebuah syurga di teluk kasih kita....

Ya Allah, Ya Malikul Kudus…
Aku memohon ehsanMu,

padaMu yang selalu tersenyum padaku, 
padaMu yang selalu baik padaku, 
padaMu yang tidak pernah meninggalkan aku, 
padaMu yang selalu menegur dan mengingatkan aku, 
padaMu yang selalu menemani aku, menghiburkan aku.


Ya Allah, Ya Rabbul Jalal...
Pada KasihMu yang penuh dengan Ar-Rahman Ar-Rahhim;
yang selalu setia menyintai aku,
yang selalu membimbing aku, 
padaMu yang punya kudrat dan iradat seluas alam, 
padaMu yang selalu aku tinggalkan, 
padaMu yang selalu aku abaikan, 
padaMu yang hatiku dan imanku tak pernah tetap, 
pada takdirMu yang selalu aku pertikaikan, 
pada nikmatMu yang jarang aku syukurkan, 
pada rahmatMu yang enggan kuakukan,
padahal tak pernah putus Kau limpahi aku dengan segala kurniaMu, 
lalu masih jua aku tak melihat, 
padahal telah kau janjikan aku Jannah FirdausMu, 
lalu masih jua aku engkari, 
padahal masih jua Kau hidup dalam nafasku, 
namun tetap jua aku tak merasa hadirMu, 
tapi tetap jua Kau berada di sisiku,Ya Tuhanku, 
tetap jua kau menemani aku. 
Dan bahawa sesungguhnya, Kau tetap Kau jua Ya Allah, 
Tuhan ku yang Esa, yang jiwaku ada di tanganMu…
PadaMu kini aku melutut, 

dengan segala rendah diriku dan dengan sekecil-kecilnya diriku, 
memohon EhsanMU, KasihMu;


Ya Allah, Ya Jannatunnaim...Kau kekalkanlah cinta di hati kami, 
tumbuh subur bagai padi yang menunduk, 
yang mana hasilnya akan kami tuai di akhirat nanti.
Kau siramilah hati kami dengan takwa dan iman,
Kau bajailah hati kami dengan restu dan senyum. 
Jadikanlah aku kekal menjadi surinya pendamping setianya di dunia,
dan menjadikanlah ketua bidadarinya di syurga kelak.
Jadikanlah dia pemimpinku;
menjadi pemimpin imanku, 







menjad pemimpin dalam solat-solatMu,

menjadi pemimpim kepada talqinku
menjadi pemimpin kepada rezeki yang ber bin dan ber bintikan atas namanya. 


Ya Allah, Ya Habbibul Haq...
Telah kau izinkan aku tumbuh dari rusuk kirinya, 
Maka kau izinkanlah aku terus mendampinginya, 
menjadi penawarnya pada dukanya, 
meski aku sendiri adalah racunnya. 
Kau izinkanlah aku terus memilikinya,
penompang jalanku yang herot tanpanya.
Kau izinkanlah aku terus menjadi permaisurinya,
menyaji kasih di teluk Ras anugerahMu.
Kau kekalkanlah cinta kami ini meski tak sehebat kisah cinta Adam pada Hawa, Zulaikha pada Yusof, Ali kepada Fatimah, Rasullullah kepada Aisyah. 
Namun ia hidup dengan kenikmatan tersendirinya, 
di mana KAU sendiri adalah saksinya. Berikanlah pengakhiran yang baik untuk kami setelah Kau izinkan kami berjalan sejauh ini Ya Allah. Hanya padaMu aku meminta dan berserah. 
Amin, Amin Ya Rabbal Alamin...

0 comments:

Post a Comment