Sunday, August 25, 2013 | By: Luna Biru

pohon keangkuhan

Semakin hari yang kulihat adalah birat keangkuhan yang sudah menua seanjak usia. Malangnya, ia sudah terlanjur tua sebelum sempat menikmati waktu matang. Entah bila dapat kupetik hasil tuaianku sedangkan musim terus berganti dan renta kian merapati batas kesabaran.

Kini keangkuhan itu sudah bagai pepohon yang rendang. Buahnya lebat dan aku dapat melihat debunganya sudah menumbuhkan semai-semai pohon yang baru. Aku penuh debar menanti pohon kecil itu membesar. Bimbang kalau-kalau nantinya pohon-pohon itu juga seangkuh asalnya.

Ah...kalau pun benar pohon-pohon kecilku angkuh, itu bukan semua salah si debunga. Mungkin aku lah yang terlalu angkuh menerima kelemahan hingga keangkuhanku menjadikan aku terlalu lemah untuk menerima kelemahan orang lain.


0 comments:

Post a Comment