Wednesday, August 21, 2013 | By: Luna Biru

Dilema Arin

PMR hanya sepelaung jauhnya. Tak sampai serantai. Tapi Arin masih berlegar hidup dalam dilema; antara pelajaran dan bolanya.

Mimpi yang dikejarnya selama ini muncul di saat dia sedang bergelut memperbaiki kualiti pembelajarannya. Arin telah dipilih, bahkan jadi rebutan dalam liga yang sangat didambakannya. Malang segalanya hadir pada masa yang tidak tepat.

Tapi akhirnya Arin pergi juga memburu mimpinya dan meninggalkan sekolahnya. Sebagai ibu, aku hanya mampu mendoakan yang terbaik untuknya. Semoga dia dapat mencapai cita dan cintanya....

0 comments:

Post a Comment