Friday, July 1, 2011 | By: Luna Biru

Saka


Apa rasa yang kau hantar ini?
Memeras ugut raksa wanitaku 
hingga aku harus menjadi si penderhaka suami?

Setan apa yang kau hantar itu
yang nongol di depan pintu
yang hinggap di balik punggungku
yang berludah di balik bedak sejukku?

Mantera apa yang kau baca itu
hingga aku terlungu menatap matamu
yang merah berahi
menunggu kerdip mataku hingga nanti
bisa saja sial semuanya
saat kau sudah mengaut untung.

Ambillah balik semuanya
satu pun aku tak mahu.
Bilang saja pada iblismu
bahawa aku punya malaikat sendiri
yang sentiasa kejutkan aku dari mimpi ghairah
lelaki sepertimu. 

0 comments:

Post a Comment