Sunday, April 24, 2011 | By: Luna Biru

Tika ilham datang


Seperti mimpi, ilham itu jesteru lahir tengah malam,
saat sang hujan turun dengan alur angin dan 
wangi kembang harum sundal malam,
berlapis tujuh warna dan pekik cengkerik 
sunyi menembus dalam tangkai urat,
namun ilhamku bugar dalam untai asap rokok,
panas kopi dan manisnya coklat.


Ah...ilhamku mampir bagai mimpi yang 
tak mahu dikejutkan,
indah dalam dakapan malam yang rupawan.
Namun sayang ia tak menghentikan
kantuk yang singgah menyuburi pelupuk mata,
bahkan sepoci kopipun tak mampu 
memcerna warasku.


Lalu seperti itulah...
ilham itu pun berterbangan laksana puin kapas 
yang ditiup angin,
Segar meniup lenaku
yang menyisa kesal di esok hari.

0 comments:

Post a Comment