Sunday, August 19, 2012 | By: Luna Biru

Labah-labah dan aku

Seperti seekor labah-labah yang tekun menenun sarangnya, biar beribu kali hancur, biar beribu kali terkoyak, tapi dia tetap akan terus menjahitnya.

Pelan-pelan.

Tanpa putus asa.

Tanpa peduli berapa kali harus memperbetulkannya.

Seperti aku, tak kira betapa bencipun kau padaku, aku takkan pernah putus asa memperbaikimu.

Selagi yang bernama hayat berkandung dalam badan.

0 comments:

Post a Comment