Saturday, June 18, 2011 | By: Luna Biru

Ratu Anjing; Yang Melengking Itu (Panggak Binasa Terlajak Kata)



Ratu anjing itupun melengking
menyalak galak mengasah taring
setelah lepas tersepit pengancing
lalu keluar dari kandang akal yang sinting;
munci;Wajah yang sering berpaling
dan sanggah yang polang-poling
menunjuk telunjuk berkait kelingking.
Makhluk juga; Takdirnya dia….anjing
tabiat ‘bagai melihat bayang di air yang bening’.

II
Masyarakat anjing itupun riuh
menyambut pulang seekor tokoh
dari paksina kedaksina gamat gemuruh
menggonggong tulang-tulang tanpa roh
pameo pusaka dari benua jauh
panggak yang terlanjur angkuh
alibi ‘telur tembelang’di hari ketujuh
telah jatuh ke wajah ratu yang selingkuh
mengandaikan kabilah mudah diperbodoh
III
Suci suatu subuh itu terganggu
salak anjing antara azan yang syahdu
melihat kelibat siluman dan hantu
tawakal muazin menuju nawaitu
tertip titipan taqwa pada yang satu
biarkan ratu anjing itu menyalak waktu
bukit bukau tetap jitu
gung-ganang tetap padu
manusia perlu berakal dan berilmu
IV
Alam maya bukan mutlak milik kita
dipinjamkan cuma sementara
dipentas ini kesempatan bersama
berjuta makhluk berbagai rupa
ketentuan anjing-anjing juga ada
V
Kok anjing biar menyalak
Kok bukit diar berpuncak
Kok terasa menyelar bijak
bumi juga tempat berpijak
padah kata bila kata terlajak.
________________________________________________________________________________
Ironis sungguh! Tapi menepati sakit hatiku. 

0 comments:

Post a Comment