Ini adalah kisah tentang kawan aku. Kawan aku yang selalu cuba menjadi yang terbaik dan buat yang terbaik to pleasant and to impress orang yang dirasakannya dapat memberi kesan dalam kerjaya dan kariernya. Kalau dia terbaca entry ni (sebab aku tahu dia tak suka baca blog aku yang super mengarut ni),syukurlah. Sekurang-kurangnya dia tahu betapa sakitnya hati aku. Kalau pun konsekuensinya kami putus kawan pun aku tak kisah sebab tindakannya hari ini bagi aku memang sengaja untuk menuju ke arah itu. Otherwise, aku juga bukanlah manusia yang mempunyai pengaruh apa-apa dalam karier dan kehidupannya, maka aku rasa, kalaupun dia kehilangan kawan macam aku maka itu tidak akan memberi apa-apa makna dalam dirinya.
Kepada kawan aku yang dikasihi,
Hidup ini adalah tentang kata yang dikota. Setiap kata adalah ibarat kota yang berdiri satu persatu dari sebiji bata hinggalah menjadi sebuah bangunan. Kata yang tidak dikota adalah ibarat cairan-cairan logam yang menitis ke bumi; yang nantinya akan meninggalkan kesan yang dikikiskan pun tak boleh, dibiarkan pun menjijikkan.
Mengota kata adalah prinsip yang perlu dipegang oleh setiap manusia. Ia adalah lambang harga kepada sebuah diri kita sebagai khalifah Allah. Memalsukan kata hanya menjadikan harga kita rendah di sisi manusia. Kawan akan hilang respect, pekerja akan hilang kepercayaan, pasangan pula akan cenderung membalas dendam, anak-anak akan meniru perbuatan hingga mereka merasa tiada salahnya berlaku munafik. Tidak ada satupun faedahnya dari perbuatan yang maha sia-sia itu.
Hence, kalaulah kita tidak mampu mendirikan kota pada kata yang telah terlanjur dilafaz atas desakan aral yang melintang, maka kita sentiasa punya cara untuk memperbetulkan keadaan. Berlembut lidahlah untuk meminta excuse. Mungkin orang akan marah tapi mereka akhirnya akan faham juga. Faham dan hormat. Tapi tanpa excuse, manusia bukan sahaja akan merasa marah, tapi juga kehilangan rasa faham dan rasa hormat, apalagi kepercayaan. Ia ibarat janji seorang YB di awal piliharaya...
Tidak perlu memilih-memilih orang sebenarnya untuk mengota kata. Siapapun dan apapun status manusia yang telah kau terlanjur janjikan sebuah kota, ia tetap amanah yang sudah terpikul di atas bahu. Setiap amanah itu adalah tanggungjawab yang akan diperhitung selagi manusia tidak redha dan izin akan kebodohan yang telah kau palitkan ke muka mereka. Tiada gunanya membina kerjaya lalu berjaya, dipandang tinggi oleh ketua, tapi pada akhirnya, hidup kita sunyi tanpa manusia yang mempercayai dan menghormati kita sebagai khalifah.
Semoga kau berubah dan menjadi manusia yang lebih bertanggungjawab. Ingatlah, kau pernah bergelar sahabat, dan masih sahabat. Kita telah membesar bersama, belajar menjadi dewasa bersama, tapi hari ini kulihat kau masih berada di takuk itu...Kau tidak layak untuk dimarahi tapi layak untuk dikasihani.
(sambungan entry di matahari dan kanta)
Kembalikan aku ke laut
Pages
Cari di sini
IKLAN
Followers
Ikuti di Facebook
Labels
- badai banyu biru (1)
- Bola baling (9)
- cerpen (13)
- Cuti-Cuti Malaysiaku (92)
- Diary Bisnes aku (4)
- Diary Teacher Zue (299)
- Filem (45)
- hiburan (24)
- Hidup aku (247)
- info kesihatan (15)
- KSP (6)
- lunabiru (1)
- makanan yum yum (16)
- malangang (8)
- My Family (204)
- My Journal (39)
- My photography shot (18)
- Novel (8)
- Papar (12)
- Papar event (1)
- Persahabatan (67)
- puisi (95)
- rambling 2021 (1)
- sekadar renungan (61)
Total Pageviews
Popular Posts
-
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN 1 1. GELANGGANG PERMAINAN 1.1 Gelanggang permainan berbentuk empat segi tepat berukuran 40 m panjang dan 20 ...
-
Entry kali ni aku nak bawa isu SUMANDAK Sabah yang terkenal dengan kejelitaan,kemanjaan dan keseksiannya. Sumandak @ Tondu adalah bahas...
-
MAKSAK MEDIC CARE - SKIM PENGURUSAN KESIHATAN UNTUK ANGGOTA-ANG GOTA KERAJAAN DAN BADAN-BADAN BERKANUN. Kelmarin sekolah kami dikunjun...
-
"Hidup jangan menongkat langit, kelak tongkatmu patah, baru kau tahu langit tinggi rendah. Baru kau tahu apa rasanya hidup dihempap la...
-
Hari ni aku ambil MC sebab tak tahan dengan kesakitan mata yang sudah melampau2 tahap kemampuanku ni. Sebenarnya, sakit ni bermula sejak har...
-
Tanpa ulasan. Sebab aku dah penat nak berfikir untuk menghurai kenapa kurasa filem ini sangat berbaloi. Tanpa menurut urutan tahun kerana a...
-
Inilah dia homestay Mak Usu aku yang terletak di Felda Sahabat, Lahad Datu. Kalau korang berpeluang untuk ke sini dan tiada penginapan, bol...
-
Kami meneruskan perjalanan menuju ke destinasi di Taman Pertanian, Tenom, Sabah. Taman ini terletak di Kg. Lagud Seberang, Tenom sejauh 1...
-
Kepada penggemar siri cerita seram, tentunya tidak akan melepaskan peluang untuk menonton aksi drama yang menggegarkan bola roma ini. Ia aka...
-
21 Dis 2011 (Rabu) Hari ke 7 Hari ni hari terakhir kunjungan kami di Tawau. Lepas ni kami akan bergerak ke Semporna pula untuk meneruskan ...
Powered by Blogger.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
- Luna Biru
- Cari aku di neverland saat sang peri dan Peter Pan berterbangan di langgit jingga menuju ke bulan. Cari senyumku di bibir pantai saat senja nampak sempurna menanti mentari ungu hitam. Tunggu warkahku yang kutitip di botol kaca menuju hatimu, mengetuk mimpimu.
Blog Archive
-
▼
2012
(389)
-
▼
October
(20)
- Anis & Kain biru muda
- Pertemuan dengan pemilik Borneo Chocolatier
- Kontra pelengkap
- Hidup adalah tentang prinsip
- Nilai persahabatan
- Ku ketuk mimpimu
- Uninvited
- Bermulanya kisah 'Bola & Buku'
- Music is my life
- kisah cinta 1
- tentang kota
- ntah apa-apa
- element of suprise
- Teori cinta Umi
- Twilight VS Balan-Balan
- Berani Punya Budak
- Man Sewel Datang KL
- Hantu Air
- 29 Februari
- Kesanggupan setinggi galah
-
▼
October
(20)
0 comments:
Post a Comment