Hidup adalah tentang prinsip. Itu kata abah.
Prinsip itu pula katanya, adalah berdiri atas rasional dan kebenaran, bukan keegoan. Prinsip yang berdiri atas dasar ego tidak akan dihormati, tapi prinsip yang berdiri kerana kebenaran akan menjadikan kita lebih berharga dari sebutir berlian sekalipun.
Prinsip adalah petunjuk arah layaknya kompas. Ia merupakan satu guideline atau penunjuk arah. Ia berfungsi sebagai penyuluh jalan, agar kita mampu menjalani kehidupan dengan kadar kebingungan yang paling minimal. Ia adalah bahagian yang paling hakiki yang menjadi dasar pada setiap tindakan dan tingkahlakumu. Manusia yang hidup tanpa prinsip adalah ibarat lalang yang akan tunduk merunduk bumi setiap kali angin meniup.
Untuk itu anakku, kata abah, kalau kau merasa kau berdiri pada landasan yang betul, teruskanlah bertahan di situ. Manusia akan membencimu pada waktu itu, tapi pada kemudiannya, mereka akan memahamimu dan meletakkan rasa hormat padamu. Ia akan mengambil masa yang lama untuk mereka memahaminya. Bahkan, pada saat mereka memahaminya pun, mereka tidak akan mengakuinya. Suatu hari, kalau kau jadi ketua, tak kira menjadi ketua keluarga, atau di tempat kerjamu, maka jadilah ketua yang berprinsip agar kau tahu arah kemana kau akan berjalan. Anak-anakmu, pekerjamu, mungkin akan membencimu, tapi percayalah, mereka akan terus mengingatimu sebagai manusia yang layak untuk dihormati.
Tapi ingat, kau tidak akan sampai ke tahap itu selagi kau tidak tahu membezakan yang mana namanya prinsip, yang mana namanya keegoan.
p/s : aku bangga jadi anak abah.
0 comments:
Post a Comment