Ini bukan entry puitis. Ini entry merapu dan bersulam-sulam dengan sakit hati dan dendam. Aku ni memang agak pendendam sikit orangnya. Nasib takut dosa. Kalau tidak, pasti aku akan jadi manusia yang haloba dengan dendam.
Baiklah. Sebagai 'Klunya', entry ini adalah lebih berbentuk feminisme dan emansipasi wanita.
Ceritanya lebih kurang macam ni. Waktu kecik-kecik dulu, waktu umi sakit, aku selalu tengok abahku yang gagah perkasa itu akan jadi kalut tidak menentu. Kekalutan itu timbul kerana kebiasaan kebergantungannya pada umi yang selalu menyediakan keperluan harian kami sekeluarga. Lalu, bila umi ditimpa sakit, abah jadi kurang terbiasa mengendalikan hal-hal rumahtangga termasuklah makan minum kami yang masih kecik-kecik waktu tu.
MAsa berlalu dan aku banyak melihat situasi yang sama berlaku di sekitarku. Pakcik sebelah rumah aku yang hebat itu pun akhirnya jadi serabai bila Tuhan takdirkan isterinya diserang paralyse. Malah, mana-mana lelaki pun, yang aku kenali, bila dihadapkan dengan situasi seperti ini, akan terus tenggelam dalam ketidakbiasaan mereka mengurus diri sendiri. Kebergantungan kepada isteri telah menjadikan mereka manusia yang kurang pandai berdikari, malah tidak tahu mengurus anak-anak sekalipun. Dan isteri, seteruk apa pun sakitnya, selagi boleh bangun, tetap juga akan berusaha meneruskan perjuangan, walaupun terpaksa bertongkat siku semata-mata untuk memasak.
Persoalannya, kenapa? Kenapakah lelaki yang terkenal gagah perkasa itu tidak tahu mengawal emosi mereka bila menghadapi situasi seperti ini? Hebat sangatkah jadi lelaki sampai merasa tidak layak untuk menguruskan hal rumahtangga? Bayangkanlah keadaannya kalau mereka yang jatuh sakit. Sudah pastilah si isteri tidak akan merungut walaupun terpaksa menggantikan tugas mereka mencari rezeki.
Apakah perbezaan antara cinta perempuan dan lelaki? Dan adakah cara melempiaskan cinta itu juga berbeza mengikut jantina?
Dan, hari ini aku sudah bergelar isteri.
Apa yang pasti, aku berjanji akan mengubah keadaan itu agar generasiku lebih menjadi manusia prihatin dan tahu menilai cinta. Bahawa cinta itu bukanlah sekadar untuk dinikmati saat bahagia menjelma di depan mata. Tapi juga perlu dirasai saat bencana menimpa. Bukankah itu yang dimaksudkan dengan the partner of life?
Kembalikan aku ke laut
Pages
Cari di sini
IKLAN
Followers
Ikuti di Facebook
Labels
- badai banyu biru (1)
- Bola baling (9)
- cerpen (13)
- Cuti-Cuti Malaysiaku (92)
- Diary Bisnes aku (4)
- Diary Teacher Zue (299)
- Filem (45)
- hiburan (24)
- Hidup aku (247)
- info kesihatan (15)
- KSP (6)
- lunabiru (1)
- makanan yum yum (16)
- malangang (8)
- My Family (204)
- My Journal (39)
- My photography shot (18)
- Novel (8)
- Papar (12)
- Papar event (1)
- Persahabatan (67)
- puisi (95)
- rambling 2021 (1)
- sekadar renungan (61)
Total Pageviews
Popular Posts
-
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN 1 1. GELANGGANG PERMAINAN 1.1 Gelanggang permainan berbentuk empat segi tepat berukuran 40 m panjang dan 20 ...
-
Entry kali ni aku nak bawa isu SUMANDAK Sabah yang terkenal dengan kejelitaan,kemanjaan dan keseksiannya. Sumandak @ Tondu adalah bahas...
-
MAKSAK MEDIC CARE - SKIM PENGURUSAN KESIHATAN UNTUK ANGGOTA-ANG GOTA KERAJAAN DAN BADAN-BADAN BERKANUN. Kelmarin sekolah kami dikunjun...
-
"Hidup jangan menongkat langit, kelak tongkatmu patah, baru kau tahu langit tinggi rendah. Baru kau tahu apa rasanya hidup dihempap la...
-
Tanpa ulasan. Sebab aku dah penat nak berfikir untuk menghurai kenapa kurasa filem ini sangat berbaloi. Tanpa menurut urutan tahun kerana a...
-
Hari ni aku ambil MC sebab tak tahan dengan kesakitan mata yang sudah melampau2 tahap kemampuanku ni. Sebenarnya, sakit ni bermula sejak har...
-
Inilah dia homestay Mak Usu aku yang terletak di Felda Sahabat, Lahad Datu. Kalau korang berpeluang untuk ke sini dan tiada penginapan, bol...
-
Kami meneruskan perjalanan menuju ke destinasi di Taman Pertanian, Tenom, Sabah. Taman ini terletak di Kg. Lagud Seberang, Tenom sejauh 1...
-
Kepada penggemar siri cerita seram, tentunya tidak akan melepaskan peluang untuk menonton aksi drama yang menggegarkan bola roma ini. Ia aka...
-
21 Dis 2011 (Rabu) Hari ke 7 Hari ni hari terakhir kunjungan kami di Tawau. Lepas ni kami akan bergerak ke Semporna pula untuk meneruskan ...
Powered by Blogger.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
- Luna Biru
- Cari aku di neverland saat sang peri dan Peter Pan berterbangan di langgit jingga menuju ke bulan. Cari senyumku di bibir pantai saat senja nampak sempurna menanti mentari ungu hitam. Tunggu warkahku yang kutitip di botol kaca menuju hatimu, mengetuk mimpimu.
Blog Archive
-
▼
2011
(577)
-
▼
December
(38)
- 2012 & Aku si Luna
- Trip to Pantai Timur : The Final Day
- Makan Malam di Rumpun Selera, Lahad Datu
- Trip to Pantai Timur : Sk. Tanjung Aru, Sandakan
- Trip to Pantai Timur : Pulau Tanjung Aru, Sandakan
- Trip to Pantai Timur : Sandakan
- Trip to Pantai Timur : Pulang ke tidak?
- Trip to Pantai Timur : Tampi-Tampi, Semporna
- Trip to Pantai Timur : Floating, Semporna
- Trip to Pantai Timur : Pulau Mabul, Semporna II
- Trip to Pantai Timur : Pulau Mabul I
- Trip to Pantai Timur : Taman Bukit Tawau
- Trip to Pantai Timur : Rich Park, Tawau III
- Trip to Pantai Timur : Rich Park, Tawau II
- Trip to Pantai Timur : Tawau
- Trip to Pantai Timur : Kampung Binuang. Lahad Datu
- Trip to Pantai Timur : Felda Sahabat Homestay
- Trip to Pantai Timur : Felda Sahabat, Tungku, Laha...
- Trip to Pantai Timur : Lahad Datu, Kampungku!
- Trip to Pantai Timur : Lahad Datu
- My new update
- GreenNotes: Sebuah Cinta Abadi yang Pernah Ada di ...
- Ala-ala pemuisi negara
- Harta adalah Raja
- Harta adalah Raja?
- Engkau cinta terhebatku
- Biarkan aku bermimpi tentangmu
- Malam Konsert Karnival 3S di Papar 2011
- Majlis Perarakan Berkhatan Beramai-ramai Kali ke-1...
- Berkorban apa saja - Hang Tuah
- Nyahlah Sihir bongkakmu!
- Review filem Ombak Rindu dari kacamataku
- Tolong lembutkan hati dia...
- KH Rahmat Abdullah
- Mereka belum merdeka.
- Johan Bilik Sumber PPDa (Bandar) 2010
- Mau tengok Ombak Rindu!
- ...cinta diamku
-
▼
December
(38)
0 comments:
Post a Comment